REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pihak pengurus pusat Panser Biru, suporter PSIS Semarang, menegaskan, surat terbuka Komunitas Panser Holigans 1932 kepada Gita Wirjawan tak memiliki kapasitas sebagai sikap pengurus Panser Biru.
Bahkan apa yang dituangkan dalam surat terbuka kepada ‘Bos Ancora Group’ tersebut sama sekali tak mewakili aspirasi Panser Biru. Hal itu ditegaskan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Panser Biru, Dodi Prayogi, yang dikonfirmasi di Semarang, Senin (7/1).
Dodi, sapaan akrab Dodi Prayogi, mengaku telah membaca surat terbuka yang disampaikan komunitas tersebut. Ia menegaskan, apa yang tertuang dalam surat kepada Menteri Perdagangan Republik Indonesia ini di luar tanggung jawab pengurus pusat Panser.
“Kami sendiri tidak tahu menahu, karena sejauh ini tak ada komunikasi maupun koordinasi dengan kami alias liar. Bahkan isi dari surat tersebut juga bertentangan dengan sikap pengurus selama ini,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan, sejauh ini pengurus Panser Biru sepakat untuk netral. Apakah laskar ‘Mahesa Jenar’, julukan PSIS Semarang, akan bermain di Liga Super Indonesia (LSI) maupun Liga Prima Indonesia (LPI). “Karena itu, kami justru menyayangkan,” tegasnya.
Pada musim 2011/2012, ujarnya, tim kebanggan warga Kota Semarang ini berlaga di pentas Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan pengurus Panser Biru sama sekali tak mempermasalahkan.
Prinsipnya di manapun PSIS akan berlaga, selama kompetisi yang dimaksud sah, Panser Biru tak akan mempersoalakan dan akan mendukung penuh. “Kami tak akan mendukung jika PSIS bermain di kompetisi yang tidak sah,” tegas Dodi.
Sebelumnya, Komunitas Panser Hooligans 1932 menulis surat terbuka untuk Menteri Perdagangan Republik Indonesia Gita Wirjawan. Surat tersebut diunggah dalam laman www.hooligans1932.com