Senin 07 Jan 2013 23:26 WIB

Malaysia Dipuji sebagai Negara Penting dalam Keuangan Islam

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu sudut Kota Kuala Lumpur, Malaysia.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Salah satu sudut Kota Kuala Lumpur, Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, MALAYSIA – Malaysia mendapat pujian sebagai negara penting dalam pusat keuangan Islam.

Meski negara Teluk dan Arab Saudi memiliki jumlah bank syariah lebih banyak, namun Malaysia berhasil merajai pasar sukuk global bahkan mengalahkan Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.

Majalah Economist menyebutkan bahwa Malaysia memimpin keuangan Islam dengan obligasi syariah terbesar.

Malaysia mengeluarkan sukuk pertamanya di dunia pada 2002. Hanya dalam kurun waktu kuartal pertama 2012, Malaysia mampu menguasai hampir tiga perempat penerbitan sukuk global.

Malaysia disebut-sebut sebagai rumah bagi Dewan Layanan Keuangan Islam, sebuah badan penetapan standar internasional. Ini merupakan prestasi besar bagi Malaysia, mengingat jumlah penduduknya yang relatif sedikit, yaitu 30 juta orang, di mana 60 persennya adalah Muslim.

CEO Dubai Fajr Capital, Iqbal Khan, mengatakan meski Indonesia merupakan negara Muslim terbesar, namun sektor keuangan syariah compliantnya relatif kecil. "Hanya sekitar empat persen," ucapnya seperti dikutip dari The Star Online, Senin (7/1).

Sementara itu, meski kekayaan negara Teluk dan Arab Saudi lebih besar, tetap tidak menggoyahkan posisi penting Malaysia dalam keuangan Islam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement