REPUBLIKA.CO.ID, Ribuan Muslim Amerika Utara berkumpul di Toronto, Kanada, pekan lalu.
Dengan semangat menuju kebangkitan Islam, mereka menghadiri “Reviving The Islamic Spirit (RIS)”, sebuah konferensi Islam yang diselenggarakan setiap tahun oleh kaum Muslimin di Kanada.
Pada penyelenggaraan yang kesepuluh ini, konferensi memilih tema "Cahaya Ilahi untuk Kebenaran Hidup: Cahaya Bimbingan Rasulullah di Era Kegelapan Modern".
Sebanyak 25 ribu delegasi menghadiri konferensi yang dihelat di Metro Toronto Convention Center tersebut. Hadir pula para ulama terkemuka di Amerika Utara, di antaranya Karen Amstrong dan Syekh Abdallah bin Bayyah.
Selain itu, Profesor studi Islam dari Universitas George Washington Dr Seyyed Hossein Nasr, Mufti Agung Bosnia Mustafa Ceric, dan Guru besar Islam dari Swiss Tariq Ramadan hadir pula di forum ini.
"Konferensi ini selalu mempertemukan dan menyatukan para ulama, jurnalis, akademisi, perwakilan dari agama-agama lain, serta para seniman yang akan mendengungkan pesan perdamaian dan toleransi," ujar Juru Bicara RIS, Farhia Ahmed.
Konferensi ini memang dimeriahkan oleh hadirnya beberapa seniman, seperti penyanyi ternama Sami Yusuf yang meluncurkan album terbarunya, Salaam, dalam acara tersebut. Juga komedian Azhar Usman dan Mo Amer serta seorang qari terkenal asal Mesir, Syekh Muhamed Jibril.
Sejumlah pejabat pemerintah dan politisi Kanada pun ikut menghadiri konferensi Islam ini. Kehadiran para pejabat dan politisi non-Muslim ini menunjukkan pesan multikulturalisme di negara berlambang daun marple tersebut.
Dalam sambutan ketika membuka forum ini, pendiri Institut Zaytuna California sekaligus imam terkemuka di Amerika Utara, Imam Zid Shakir, mengimbau para pemuda Muslim untuk selalu mendekatkan diri dengan masjid.
“Sesuai hadis Nabi, terdapat tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada Hari Kiamat. Salah satu golongan tersebut yakni pemuda yang tumbuh dalam ketaatan dan memakmurkan masjid,” ujar Shakir.