REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah federal dan Canadian Race Relations Foundation (CRRF) berupaya menawarkan dukungan kepada Muslim London. Mereka mengumumkan akan menyalurkan dana gabungan sebesar 260 ribu dolar atau setara Rp 4 miliar untuk layanan dukungan bagi komunitas.
Pendanaan tersebut diberikan di tengah persidangan Nathaniel Veltman, ekstremis Kanada yang membunuh empat anggota keluarga Muslim yang sama dengan truknya, pada Juni 2021.
“Sering kali ketika kita menghadapi peristiwa tragis seperti itu kita menyadari kekuatan dari belas kasih, saling mendukung, dan cinta,” kata Menteri Keanekaragaman, Inklusi dan Penyandang Disabilitas Kanada, Kamal Khera, dikutip di About Islam, Rabu (4/10/2023).
Khera mengakui beberapa waktu telah berlalu dan dihadapi masyarakat sejak pembunuhan keluarga Afzaal. Pihaknya mencatat persidangan tersebut memiliki kemungkinan membuka kembali luka atau meningkatkan perasaan takut dan cemas, seiring dengan semakin banyaknya rincian yang dirilis.
Adapun pendanaan ini disampaikan akan diberikan untuk mendukung Pusat Sumber Daya Muslim untuk Dukungan dan Integrasi Sosial di London. “Ini adalah pertama kalinya dukungan seperti ini diberikan oleh tingkat pemerintahan mana pun, setelah terjadinya korban massal,” kata Direktur Eksekutif CRRF Mohammed Hashim.
Pihaknya disebut ingin memastikan telah memberikan dukungan dan membuat kerangka pengukuran, untuk memahami berapa banyak orang yang terkena dampaknya. CRRF disebut harus mengetahui berapa banyak orang yang mendapatkan dukungan, jenis demografi dan anak kecil seperti apa yang mendapatkan dukungan tersebut dan dukungan seperti apa yang mereka perlukan.
Direktur Eksekutif Pusat Sumber Daya Muslim Mohammed Baobaid mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk konseling tatap muka, penjangkauan komunitas, serta pembuatan program terapi kelompok. Baobaid berharap model dukungan yang diciptakan oleh Muslim Resource Center ini dapat membantu komunitas lainnya di masa depan.
“Ini bukan hanya tentang Islamofobia, saya tahu saat ini kita berbicara tentang itu, tapi kita juga berbicara tentang segala jenis kejahatan rasial, apakah itu kekerasan yang didasarkan pada diskriminasi warna kulit atau orientasi seksual,” ucap dia.
Ia lantas menyebut ada banyak hal yang bisa dipelajari antara satu dengan yang lainnya. Tentu, model integratif budaya akan menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas lain.