Kamis 10 Jan 2013 12:20 WIB

Enam Pemain Lokal Persibo Dapat 'Bapak Angkat'

Persibo Bojonegoro
Foto: premierleague.co.id
Persibo Bojonegoro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggaran Persibo Bojonegoro tahun 2013 bakal membengkak karena tim asal Bojonegoro ini tampil di dua kompetisi, yakni Indonesian Premier League (IPL) dan AFC Cup 2013.

Manajemen Persibo pun terus berupaya mencari sumber pendanaan klub, selain dana sharing dari konsorsium Mitra Bola Indonesia (MBI) senilai Rp 2,5 hingga Rp 4 miliar.

Setelah manajemen beberapa kali bertemu dengan Bupati Bojonegoro Suyoto, Persibo merumuskan tiga konsep penggalian dana bagi Persibo, salah satunya lewat sistem bapak angkat khusus untuk pemain lokal Bojonegoro.

 

Seperti diketahui, musim depan Persibo berencana mengontrak 25 pemain, tiga di antaranya pemain asing. Dari 22 pemain lokal itu terdapat 12 orang pemain asli Bojonegoro. Program bapak angkat diperuntukkan bagi 12 pemain asli daerah tadi.

Menurut Direktur Bisnis dan Marketing Persibo Imam Nurcahyo, saat ini sudah ada enam pemain yang mendapatkan bapak angkat.

"Mereka diambil anak angkat oleh salah satu perusahaan multinasional yang ada di Bojonegoro. Sedangkan untuk enam pemain lainnya bupati berjanji akan mencarikan bapak angkat lagi," kata Imam seperti dilansir dari situs resmi IPL, Kamis (10/1).

Nantinya bapak angkat menanggung gaji pemain yang jadi anak angkatnya selama satu musim kompetisi. Misalnya gaji seorang pemain satu bulan Rp 10 juta, maka satu musim kompetisi (10 bulan) butuh Rp 100 juta. "Dana sebesar itulah yang akan ditanggung bapak angkat tadi sehingga beban Persibo berkurang," tambahnya.

Konsep kedua adalah penggalian dana dari sponsorship bagi perusahaan-perusahaan yang ingin memanfaatkan media promosi yang dimiliki Persibo, seperti kostum pemain, spanduk, umbul-umbul, advertising board, atau website resmi klub. Sedangkan konsep ketiga, sekaligus yang paling berat, adalah penjualan saham Persibo.

Saat ini Persibo dikelola PT Pengelola Persibo Indonesia (PT PPI) yang menguasai 95 persen saham, sementara 5 persen lainnya milik warga Bojonegoro. "Untuk mendapatkan dana tambahan, bupati meminta agar konsorsium, yang diwakili PT PPI, selaku pemegang saham mayoritas berkenan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat," beber Imam.

Konkretnya, bupati minta konsorsium menjual 20 persen sahamnya kepada warga Bojonegoro senilai total Rp 4 miliar. Saham itu akan dipecah dalam 4.000 lembar dengan harga Rp 1 juga per lembar.

Jika konsep itu disetujui konsorsium, Bupati Suyoto akan menjadi orang pertama yang membeli 45 lembar saham senilai Rp 45 juta. Sedangkan Lukman Wafi, wakil dari PSSI Pengcab PSSI Bojonegoro, siap membeli tiga lembar.

Imam menjelaskan, Konsep ketiga ini masih akan dibahas dalam RUPS Luar Biasa para pemegang saham PT PPI. "Keputusan rapat tersebut secepatnya akan disampaikan kepada Bupati Bojonegoro," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement