Jumat 11 Jan 2013 11:11 WIB

Lusinan Paus yang Terperangkap Berhasil Bebas

Paus pembunuh, Orca, terjebak di bawah es di kawasan lepas pantai timur Hudson Bay. Mereka terlihat putus asa menyembul dari lubang kecil terbatas untuk mendapatkan oksigen.
Foto: AP
Paus pembunuh, Orca, terjebak di bawah es di kawasan lepas pantai timur Hudson Bay. Mereka terlihat putus asa menyembul dari lubang kecil terbatas untuk mendapatkan oksigen.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEBEC--Lusinan paus laut yang terjebak di es karena perairan membeku dekat Inukjuak, Quebeck utara, dilaporkan telah selamat dan  mencapai perairan terbuka begitu gumpalan es yang mengapung bergerak di Hudson Bay.

Penasihat bisnis pemerintah lokal, Tommy Palliser, menyatakan dua pemburu melaporkan Selasa, bahwa perairan telah terbuka di sekitar area para paus malang itu terperangkap di mana mereka terlihat panik menyembul-nyembul ke permukaan untuk mendapatkan oksigen.

"Mereka mengonfirmasi bahwa paus-paus itu tidak lagi di sana dan saat ini banyak permukaan air terbuka (tidak tertutup lapisan es beku," ujar Palliser. Insiden para paus yang terperangkap itu membuat berita internasional dan gambar-gambar para orca itu menyebar ke penjuru dunia.

Warga lokal mengatakan mamalia air itu terperangkap di lubang air yang tak lebih dari seukuran truk selama sedikitnya dua hari. Palliser menyatakan angin sepertinya berganti hembusan tadi malam mendorong bongkahan menjauh dari pantai dan membuat permukaan air terbuka. "Angin jelas membuat banyak perbedaan dalam kondisi es," ujarnya seperti dikutip The Star

Hewan-hewan yang terperangkat itu pertama kali dilihat pada Selasa. Mereka kemudian tampak mulai kekurangan energi pada Rabu, tutur Palliser. Warga lokal meyakini temperatur yang jatuh mendadak membuat para orca lengah sehingga terperangkat dalam dinding es,

Sebelumnya walikota Inukjuan, Peter Inukpuk, menyatakan Departemen Kelautan dan Perikanan menginformasikan bahwa pemecah es milik pemerintah terlalu jauh dari area untuk membantu meremukkan es demi membebaskan orca. Para penduduk desa merespons dengan membuat rencana pada Rabu malam, melakukan operasi penyelamatan berbahaya pada Kamis, memperluas permukaan air demi memberi ruang bagi para orca untuk bernafas.

Warga setuju untuk memperlebar lubang tersebut dan memotong beberapa bongkahan es menggunakan gergaji besi dan bor.

"Ini benar-benar kabar baik. Kabar baik bagi para paus," ujar Palliser. "Kami benar-benar berdoa untuk mereka pada saat menggelar pertemuan."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement