Senin 14 Jan 2013 12:40 WIB

Pakar: Ayam Mati Karena Bakteri, bukan Flu Burung

Rep: andi ikhbal/ Red: Taufik Rachman
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Daging ayam yang dijual di pasar tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Balai Besar Veteriner (BBVet), DIY menduga penyebab kematian unggas ayam yang terjadi belakangan ini dikarenakan bakteri, bukan virus H5N1. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dengan penyebaran flu burung.

Staf Virologi, BBVet DIY, Sri Handayani mengatakan, sejauh ini belum ada indikasi virus flu burung menyerang ayam. Meskipun, sebelumnya di tahun 2003/2004, justru ayamlah yang rentan terserang virus tersebut.

"Bila tingkat kematian tinggi, itu disebabkan oleh Viral, seperti gejala influenza, MD, dan Gumboro," kata Sri pada Republika, Senin (14/1).

Namun, dia menyebutkan, selain viral, bakteri pun juga menjadi indikator penyebab hewan ternak terpantau sakit. Karena itu, para peternak ayam saat ini dinilai aman dari virus flu burung.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian, Rusman Hermawan mengatakan, virus flu burung yang menyerang unggas belakangan ini, sudah tidak lagi mempan terhadap ayam. Namun, umumnya, justru itiklah yang menjadi sasaran terjangkitnya virus tersebut.

"Karena itu, pihak kementerian pertanian kerap kali melakukan kunjungan ke peternakan ayam guna memastikan penularan virus tersebut," kata Rusman pada wartawan dalam kunjunganya di Kelompok Peternakan Arum Jaya, Sidokerto, Godean, Sleman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement