Senin 14 Jan 2013 15:10 WIB

Cuaca Buruk, Nelayan Diminta Tak Melaut

Rep: Riga Iman/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Nelayan Indonesia
Nelayan Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Para nelayan Palabuhanratu diminta untuk tidak melaut. Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini rawan menyebabkan kecelakaan di tengah laut. "Para nelayan untuk sementara waktu diminta tidak melaut,’’ ujar Operator Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP), Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP), Edi Rohendi, kepada Republika, Senin (14/1).

Himbauan ini, kata Edi, sudah disampaikan kepada para nelayan yang ada di Palabuhanratu dan daerah pencarian ikan lainnya. Dalam himbauan tersebut disampaikan ketinggian gelombang dan kecepatan angin yang kurang bersahabat bagi nelayan.

Edi mengungkapkan, saat ini ketinggian gelombang di Perairan Palabuhanratu cukup tinggi mencapai sekitar 2,5 meter. Kondisi ini membahayakan para nelayan terutama yang menggunakan perahu tradisional. Padahal, pada kondisi normal hanya di bawah satu meter.

Sementara kecepatan angin di perairan Palabuhanratu kini mencapai 30 knot per jam. Sedangkan sebelumnya hanya sekitar 15 knot per jam.

Dari pantauan PPNP, ujar Edi, sebagian besar nelayan memang lebih memilih untuk tidak melaut. Para nelayan tidak ingin mengambil resiko diterjang angin kencang dan gelombang tinggi di lautan.

Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sukabumi, Tendi Sudama mengatakan, cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini menyebabkan sebagian besar nelayan tidak melaut. Kini, para nelayan lebih memilih menyandarkan perahunya di dermaga. "Dampaknya produksi ikan laut turun drastis hingga 70 persen,’’ terangnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement