REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Cuaca buruk yang melanda perairan Indonesia termasuk wilayah perairan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuat nelayan di wilayah ini mengalami paceklik. Hasil tangkapan para nelayan di DIY menurun drastis pasca-cuaca buruk yang melanda Indonesia beberapa hari terakhir. Bahkan penurunan hasil tangkapan nelayan DIY hampir 35 persen.
Menurut Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislautkan) DIY, Suwarman, sebelum cuaca buruk melanda DIY hasil tangkapan ikan para nelayan setempat mencapai rata-rata 458 ton/bulan, kini hasil tangkapan para nelayan DIY hanya 316 ton/bulan. "Untuk ikan hasil tangkapan memang turun drastis. namun untuk ikan budidaya tidak berpengaruh," terangnya, Senin (14/1).
Diakuinya, di DIY ada 18 titik penangkapan ikan yang dilakukan oleh para nelayan. Banyak kapal para nelayan yang urung menangkap ikan akibat cuaca buruk tersebut. Diakuinya, kondisi ini merupakan siklus tahunan. Setiap Desember dan Januari, cuaca ekstrem terjadi di seluruh perairan di Indonesia termasuk DIY. Aktivitas nelayan banyak berkurang sehingga ikan tangkapan menurun drastis.
Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Riyadi, mengatakan cuaca ektrem yang terjadi di DIY kali ini membuat gelombang air laut bisa mencapai 5 hingga 6 meter. Kondisi ini tidak menguntungkan bagi nelayan dalam menjalankan aktivitasnya. Karenanya, pihaknya meminta nelayan untuk berhati-hati