REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seni menghadang bola dapat punah jika tekel keras namun bersih seperti yang dilakukan bek Manchester City, Vincent Kompany, saat melawan Arsenal pada Minggu terus dihukum dengan kartu merah. Demikian yang dikhawatirkan para mantan pemain bertahan.
Kapten City, Kompany, terlihat menghadang bola dengan sempurna kepada gelandang Jack Wilshere. Dia mengambil bola dengan bersih melalui kaki kirinya.
Ketika Wilshere terlihat melayang di udara akibat tekel tersebut, ia pun terlihat terkejut saat melihat wasit Mike Dean memberikan kartu merah kepada pemain Belgia itu. Dia juga dikeluarkan atas aksi serupa terhadap pemain Manchester United, Nani, pada musim lalu.
Mantan bek Chelsea yang dikenal dengan tekel kerasnya, Ron Harris, mengatakan tekel Kompany merupakan makanan sehari-hari bagi para pemain bertahan pada periode 1970-an dan 1980-an.
"Jika saya melakukan tekel seperti yang dilakukan Kompany kepada Wilshere, saya akan bangga terhadap diri saya sendiri," kata Harris kepada Reuters pada Senin. "Saya akan memberi (nilai) sepuluh dari (maksimal) sepuluh untuk yang satu itu.''
Harris, yang memiliki julukan sebagai 'tukang potong' pada masa kejayaannya, merasa sedikit bingung kepada para wasit. Mereka berada di bawah pengawasan ketat.
''Namun sebagai anggota persatuan pemain bertahan, saya harus berkata bahwa itu adalah tekel yang sempurna,'' katanya. ''Namun pada saat ini, penyerang-penyerang primadona akan berkata bahwa itu seharusnya menjadi kartu merah."