REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Dampak banjir lima tahunan membuat akses keluar komplek Perumahan Total Persada Raya, Tangerang, Banten terputus. Ratusan warga terkepung dalam perumahan.
"Sebenarnya banjir mulai terdeteksi dari kemarin pagi. Jalan utama yang banjir masih bisa dilewati mobil. Tapi setelah hujan mengguyur semalam hingga dini hari tadi banjir datag begitu cepat ke hampir semua blok,"papar salah satu warga Ogy Sugiyono, Selasa (15/1).
Dari pantauan serta informasi antarwarga, banjir melumpuhkan aktivitas mereka. Pasalnya, akses jalan utama dari Sangiang ke perumahan Total dan dari arah Kutabumi ke perumahan terendam air sekitar 1 meter. Sedangkan dalam komplek Total, hanya Blok C saja yang bebas banjir.
"Yang paling parah di Blok D-J. Ada yang terendam hingga atap rumah. Diperkirakan ada lebih dari ratusan rumah terendam,"imbuh Ogy.
Kader partai ini menyadari, sebenarnya hampir setiap hujan besar seringkali terjadi banjir. Lantaran perumahan mereka dikelilingi jalur sungai. Apalagi, ungkap Ogy, saat ini di seberang komplek yang dulunya daerah resapan tengah dibangun komplek perumahan baru.
"Sampai saat ini belum terlihat ada bantuan yang datang dari pemerintah, hanya terlihat beberapa aparat TNI dan Tagana Tangerang yang sedang memantau situasi,"terang Ogy.
Warga perumahan Total lainnya, Yudi Ardiyansyah melaporkan, banjir mulai menggenangi rumah mertuanya kala adzan Subuh. Sehingga keluarganya tidak sempat menyelamatkan barang-barang.
"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah bukan hanya di saat banjir. Perlu ada tindakan konkret jangka panjang untuk melepaskan derita banjir masyarakat Total," imbuh penghuni Blok C, Menawati.