REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang melanda ibu kota berimbas pada kemacetan arus lalu lintas di sejumlah wilayah. Kondisi ini dimanfaatkan oleh tukang ojek dengan menerapkan tarif setinggi langit. Seperti salah seorang tukang ojek yang ditemui ROL di depan Stasiun Manggarai, Jum'at (18/1) pagi.
Saat ditanyakan tarif menuju daerah Lapangan Banteng, tepatnya Jalan Wahidin Raya, lokasi Kementerian Keuangan, tukang ojek tersebut mematok tarif Rp 100 ribu. Menurut pria enggan disebutkan namanya tersebut, tarif Rp 100 ribu layak, mengingat adanya tanggul yang jebol tak jauh dari Stasiun Manggarai.
"Macet banget di sana, Pak," tuturnya. Menanggapi pernyataan tarif itu terlalu mahal, dia pun menurunkan tarifnya menjadi Rp 70 ribu. Tarif 'baru' itu masih di luar kewajaran sehingga dipilihlah moda transportasi lainnya, bajaj.
Narto, pengemudi bajaj yang ditemui, menawarkan tarif Rp 30 ribu. Berbeda dengan tukang ojek yang ditemui sebelumnya, Narto memastikan jalan sepanjang Manggarai hingga Lapangan Banteng tidak bermasalah. "Yang banjir itu hanya di bantaran kali," katanya.
Kepada para pengguna moda transportasi, disarankan mewaspadi lonjakan tarif tersebut. Disarankan hati-hati dalam memilih moda transportasi menuju tujuan.