Jumat 18 Jan 2013 12:51 WIB

Wow..Ngojek Manggarai-Lapangan Banteng Rp 100 Ribu

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Dewi Mardiani
Ojek motor, ilustrasi
Foto: Republika
Ojek motor, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir yang melanda ibu kota berimbas pada kemacetan arus lalu lintas di sejumlah wilayah. Kondisi ini dimanfaatkan oleh tukang ojek dengan menerapkan tarif setinggi langit.  Seperti salah seorang tukang ojek yang ditemui ROL di depan Stasiun Manggarai, Jum'at (18/1) pagi.

Saat ditanyakan tarif menuju daerah Lapangan Banteng, tepatnya Jalan Wahidin Raya, lokasi Kementerian Keuangan, tukang ojek tersebut mematok tarif Rp 100 ribu.  Menurut pria enggan disebutkan namanya tersebut, tarif Rp 100 ribu layak, mengingat adanya tanggul yang jebol tak jauh dari Stasiun Manggarai.

"Macet banget di sana, Pak," tuturnya. Menanggapi pernyataan tarif itu terlalu mahal, dia pun menurunkan tarifnya menjadi Rp 70 ribu.  Tarif 'baru' itu masih di luar kewajaran sehingga dipilihlah moda transportasi lainnya, bajaj. 

Narto, pengemudi bajaj yang ditemui, menawarkan tarif Rp 30 ribu. Berbeda dengan tukang ojek yang ditemui sebelumnya, Narto memastikan jalan sepanjang Manggarai hingga Lapangan Banteng tidak bermasalah. "Yang banjir itu hanya di bantaran kali," katanya.

Kepada para pengguna moda transportasi, disarankan mewaspadi lonjakan tarif tersebut.  Disarankan hati-hati dalam memilih moda transportasi menuju tujuan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement