REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang berkantor pusat di Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) menerima teror ancaman bom yang dikirim melalui surat elektronik atau email.
“Ancaman melalui email tersebut sudah dilaporkan manajemen PTBA ke Polres Muara Enim pada Kamis, 17 Januari oleh pelapor Wibisono General Manager Unit Pertambangan Tanjung Enim.” kata Kapolres Muara Enim AKBP Mohammad Aris yang dihubungi Republika, Jumat (18/1).
Dalam laporan yang diterima KA Unit III SPK Terpadu Aiptu Rusdi Yahya SH, pelapor melaporkan adanya ancaman teror melalui surat elektronik atau email yang ditujukan ke kantor pusat PTBA di Tanjung Enim.
Isi email yang dikirim menggunakan alamat di Yahoo tersebut adalah, "Bilamana tuntutan ini tidak diindahkan sama sekali atau dianggap sepele BOD, jangan salahkan bila terjadi peledakan BOM di wilayah tambang dan sekitarnya. Kami juga akan demo aksi anarkis dengan bergabung seluruh LSM dan para pensiunan lainnya. Ingat! PTBA mempunyai gedung dinamit, hati-hati.”
Berdasarkan laporan Nomor : LP/B-50/I/2013/Sumsel/Res ME, menurut Aris polisi tengah menyelidiki siapa pihak yang mengeluarkan ancaman tersebut. “Apakah ada kaitannya dengan orang dalam (PTBA) atau orang luar? Kami masih belum bisa memastikan, sebab kita masih berkoordinasi dengan pihak PTBA lebih lanjut tentang masalah ini,” katanya.
Jika melihat pada isi email tersebut, Aris menduga ancaman berkaitan dengan penerimaan karyawan yang tengah dilakukan PTBA saat ini. Pesan itu ditujukan kepada jajaran direksi dan pejabat penting lainnya yang ada di PTBA, ujar Aris.
Dalam email berisi ancaman tersebut, pengirim pesan mengatasnamakan serikat PTBA. Tetapi setelah diselidiki, ternyata alamat pengirim tersebut tidak sesuai dengan serikat pekerja yang ada di PTBA. Hingga kemungkinan besar email tersebut menggunakan nama atau alamat palsu, ungkap Aris.
“Sekarang, kasusnya masih diselidiki. Karena ini menyangkut masalah teknologi informasi maka tidak tertutup kemungkinan kita akan meminta bantuan dari tim IT Polda Sumsel. Ancaman ini jelas sangat meresahkan," papar Aris.
Sementara itu sekretaris perusahaan PTBA, Joko Pramono membenarkan adanya email ancaman tersebut dan sudah dilaporkan ke Polres Muara Enim. "Ancaman seperti ini bisa berdampak luas terutama terkait dengan investasi di Sumatera Selatan. Bisa saja investor berpikir ulang untuk menanamkan modal nya karena keselematan dirinya terganggu,” kata Joko.
Joko berharap semoga polisi bisa menemukan si pengirim email dan segera diproses karena ini akan berimbas pada keamanan kerja para karyawan PTBA. Menurut dia, jika keamanan kerja terganggu bisa bisa bedampak pada produksi PTBA dan terganggunya pasokan batu bara baik untuk PLTU Bukit Asam maupun PLTU Suralaya di Banten.