Jumat 18 Jan 2013 18:07 WIB

PARRA Indonesia Dirikan Posko Banjir Jakarta

Bendahara Umum DPP PAN, Jon Erizal (kanan) dan Ketua Umum DPP PARRA Indonesia, Rusli Halim Fadli (kiri) makan siang bersama warga di Posko Banjir Jakarta di daerah Cawang Ciliwung Jakarta Timur, Jumat (18/1).
Foto: istimewa
Bendahara Umum DPP PAN, Jon Erizal (kanan) dan Ketua Umum DPP PARRA Indonesia, Rusli Halim Fadli (kiri) makan siang bersama warga di Posko Banjir Jakarta di daerah Cawang Ciliwung Jakarta Timur, Jumat (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penegak Amanat Reformasi Rakyat (PARRA) Indonesia mendirikan posko untuk membantu kebutuhan sehari–hari para pengungsi banjir Jakarta.

"Kami mendirikan posko ini dengan tujuan membantu saudara–saudara kami yang sedang mengalamai musibah bencana banjir, hari ini kami salurkan nasi bungkus, bahan makanan, minuman kemasan dan bubur bayi,'' ujar Rusli Halim Fadli, ketua umum DPP PARRA Indonesia di sela–sela kunjunganya di Posko Pendukung PARRA untuk Korban Banjir Jakarta, Jumat (18/1).

Posko PARRA Indonesia terpusat di kantor DPP PARRA Indonesia jalan Cikoko Timur Raya No. 34 Jakarta Selatan. PARRA Indonesia merupakan organisasi kepemudaan sayap Partai Amanat Nasional (PAN). PARRA Indonesia memiliki dua posko pendukung yang berada di daerah Cawang Ciliwung jalan MT Hayono dan Kecamatan Kalibata, Jakarta Selatan.

Mantan ketua umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)  mengatakan posko itu akan melayani korban banjir Jakarta hingga ditariknya status darurat banjir.

''Tadi kami sudah mendata ulang kebutuhan di masing–masing posko pendukung. Insya Allah, nanti malam kebutuhan tambahan untuk pengungsi akan kami distribusikan,'' ungkap Rusli.

Rusli mengatakan musibah ini tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, masyarakat, ormas dan partai politik juga harus turut membantu meringankan beban korban banjir ini.

”Persoalan kemanusiaan seperti ini tidak perlu diperdebatkan apalagi dicari–cari ini salah siapa. Bagi PARRA yang terpenting adalah semua pihak membantu sesuai dengan kapasitasnya, kalau tidak bisa membantu minimal mendoakan semoga musibah ini bisa kita lalui bersama,’' imbuh Rusli.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement