Sabtu 19 Jan 2013 17:21 WIB

Timnas Indonesia Krisis Striker

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Karta Raharja Ucu
LATIHAN TIMNAS. Pelatih Tim Nasional Indonesia Nil Maizar (kedua kanan) memberi pengarahan kepada anak asuhnya saat latihan di Stadion Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan, Sumut, Senin (7/1).
Foto: ANTARA/Septianda Perdana
LATIHAN TIMNAS. Pelatih Tim Nasional Indonesia Nil Maizar (kedua kanan) memberi pengarahan kepada anak asuhnya saat latihan di Stadion Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan, Sumut, Senin (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menuju Pra Pria Asia 2015, Timnas Indonesia krisis striker.

Minimnya stok pemain di lini depan membuat timnas hanya mampu bermain imbang tanpa gol, saat melakoni uji coba melawan Pro Duta di Stadion Mini USU, Medan, Sabtu (19/1).

Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Fabio Oliveira mengatakan hasil seri itu tidak terlepas karena lemahnya penyelesaian akhir skuat Garuda. Penyebabnya, Timnas belum punya penyerang murni.

Fabio mengatakan saat ini Timnas Indonesia baru memiliki Agung Prasetyo dan Mario Aibekop di lini serang. Namun, Agung yang ditarik dari Timnas U-23 ini dinilai masih kurang pengalaman.

Pun dengan Mario, jebolan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 Riau itu masih kurang garang di kotak penalti.

Sementara penyerang lainnya seperti Irfan Bachdim, Bambang Pamungkas, Samsul Arif dan Greg Nwokolo belum memenuhi panggilan.

Irfan dikabarkan baru bisa bergabung pada pekan depan. Sebab, ia baru meminta izin ke Belanda karena ada masalah keluarga.

Sementara Bambang menyatakan belum bisa bergabung, karena sedang menyelesaikan masalah gaji pemain. Maklum, Bepe yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), harus memperjuangkan haknya beserta para pemain lainnya.

Sedangkan para striker lainnya seperti Greg Nwokolo dan Samsul Arif diprediksi bakal sulit bergabung dengan timnas karena keduanya bermain di klub di Liga Super Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement