REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyarankan semua pihak baik warga, relawan, maupun petugas untuk menggunakan sepatu bot saat meninjau lokasi banjir.
"Penggunaan sepatu bot ini agar warga terhindar dari penyakit yang timbul dari adanya bencana banjir seperti infeksi jamur kulit atau penyakit dari luka benda tajam dan penyakit lainnya," kata Ketua Umum PB IDI, Zaenal Abidin, melalui keterangan pers di Jakarta, Minggu.
Menurut data IDI, penyakit yang paling banyak melanda korban banjir di lokasi bencana maupun tempat pengungsian adalah ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), infeksi jamur kulit, diare, penyakit lambung, sakit kepala, sakit otot, penyakit gigi dan mulut, penyakit pada mata dan telinga, serta penyakit akibat luka benda tajam.
Dalam bencana banjir, itu biasanya terdapat penyakit lain yakni demam berdarah yang menjangkit warga beberapa hari setelah banjir terjadi.
"Namun sekarang belum terlihat, tapi kami akan mewaspadai," kata dia.
Oleh karena itu, PB IDI sudah mewaspadai datangnya berbagai macam penyakit dengan menyiapkan posko-posko pelayanan kesehatan di sejumlah lokasi di Jakarta Pos-pos pelayanan kesehatan yang dikoordinasikan PB IDI terdapat di Jakarta Timur, yakni pos Gereja Koinonia, Matraman; pos Masjid Khairul Anam RW 6, Kampung Melayu; dan Pos di RW 3 Kampung Pulo.
Selain itu, terdapat dua posko yang disiapkan di daerah Rawa Jati dan Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Sejak Kamis (17/1), katanya, PB IDI telah melayani 938 warga di sejumlah posko tersebut. "Dari pemeriksaan diketahui ISPA merupakan penyakit yang paling sering diderita warga korban banjir," katanya.