REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menyatakan banjir yang merendam wilayah Banten sejak 29 Desember 2012 mulai surut. Di titik-titik lokasi terparah terpantau sudah tidak ada lagi genangan air lebih dari satu meter, dan sebagian besar warga sudah kembali ke rumah masing-masing.
"Laporan dan koordinasi kami dengan BPBD kabupaten/kota, banjir seperti di Kabupaten Lebak, sudah mulai surut, bahkan hampir bisa dikatakan sudah tidak ada lagi genangan air di perumahan warga," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Ino S Rawita di Serang, Ahad (20/1).
Untuk Kabupaten Pandeglang, kata dia, hanya ada beberapa titik yang masih perlu diwaspadai. Misalnya di Kecamatan Patia, Sukaresmi dan Kecamatan Pagelaran. Pihaknya masih terus memantau perkembangan di lokasi tersebut hingga kondisinya benar-benar aman bagi warga.
"Ada beberapa titik di Pandeglang seperti di Pagelaran, Sukaresmi dan Patia yang masih kita pantau terus, tapi kondisi daerah itu saat ini genangan airnya sekitar 20 cm, mudah-mudahan terus surut," kata Ino.
Namun kata Ino, jika turun hujan deras dan air laut kembali pasang, warga yang tinggal tiga daerah tersebut harus waspada. Sebab, kecamatan Patia, Pagelaran dan Sukaresmi, posisi wilayahnya berada di bawah, ditambah lagi diapit dua sungai yaitu Cilemer, dan Ciliman.
"Kalau hujan turun dan air sungai meluap, rumah warga di Patia, Sukaresmi dan Pagelaran bisa kembali terendam," kata Ino.
Untuk di Kota Cilegon dan Serang, kata dia, banjir juga sudah mulai surut, warga sudah kembali melakukan aktifitas seperti biasa. Termasuk di Kecamatan Kasemen Kota Serang, warga yang rumahnya terendam banjir juga sudah beraktifitas. Namun warga di wilayah itu juga diminta waspada karena jika ketinggian air sungai Cibanten naik, bisa kembali menggenangi rumah warga.
"Yang masih ada genangan banjir itu di wilayah Utara Banten seperti di Kecamatan Kresek dan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang serta di Kabupaten Serang. Mudah-mudahan besok semakin surut," kata Ino.