REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Para pengusaha produk kimia India mengharapkan Indonesia meningkatkan impor berbagai jenis produk kimia dari negara itu.
"Kami mengharapkan lebih banyak pengusaha di Indonesia yang mempertimbangkan India sebagai eksportir untuk kegiatan perindustrian Indonesia," kata Duta Besar India untuk Indonesia Gurjit Singh dalam acara "Chemical Buyer Seller Meet".
Selama ini, katanya, pihaknya merasa kurang diperhitungkan, terbukti dengan lebih seringnya Indonesia mengimpor barang dari negara lain selain India.
Kendala utama yang menjadi penghalang tidak stabilnya hubungan perdagangan Indonesia dan India adalah masalah komunikasi, katanya.
Kerja sama Indonesia dan India dalam perdagangan sektor kimia mencapai 20 juta dolar AS selama 2010-2011.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Chemexcil, total ekspor India ke Indonesia yang berada di bawah naungan Chemexcil sepanjang 2011-2012 mencapai 873,5 juta dolar AS, mengalami peningkatan lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya yang hanya senilai 580,7 juta dolar AS.
"Indonesia merupakan pasar ekspor India terbesar kedua setelah Singapura di ASEAN," kata Direktur Chemexcil Satish Wagh.
Sementara itu Direktur Pelaksana Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI) Agra Kusuma menjelaskan, India memang belum menjadi prioritas sebagai pemasok produk kimia di Indonesia.
"Sejauh ini, Indonesia paling banyak mengimpor kebutuhan untuk industri tekstil dari India, seperti zat pewarna. Meskipun Indonesia belum mengandalkan India dalam berbagai bidang industri, bukan berarti kami tidak percaya," kata Agra Kusuma.