REPUBLIKA.CO.ID, BATANGHARI -- Sedikitnya 17 kerbau milik warga Desa Teluk Leban, Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Batanghari, Jambi, dilaporkan mati mendadak. Diduga kerbau-kerbau itu terserang penyakit ngorok (septichaemia epizooticae/SE).
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Batanghari, Ismail Elli mengatakan gejala ternak yang mati itupun serupa dengan kasus demam tinggi, batuk, dari mulut hewan mengeluarkan banyak air liur. Kerbau itu mengeluarkan suara ngorok cukup keras.
"Kita sudah menerima laporan terkait dengan adanya ternak (kerbau) yang mati mendadak, total ternak yang mati ada 17 ekor dalam kurun waktu yang begitu singkat," kata Ismail, Senin (21/1).
Setelah mendapat laporan dari warga desa, Ismail mengaku langsung menghubungi pihak Dinas Peternakan Provinsi Jambi.
"Untuk menangani kasus ini, kami sedang melakukan pendataan yang akurat terkait dengan kerbau masyarakat yang mati mendadak itu dan sudah kita laporkan ke Dinas Peternakan Provinsi Jambi," kata Ismail mengakhiri.