Senin 21 Jan 2013 20:48 WIB

Harga Sayur Mayur di Depok Naik

Rep: Dessy Saputri/ Red: M Irwan Ariefyanto
Sayur mayur
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sayur mayur

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Akibat banjir yang melanda wilayah Jabodetabek, harga komoditas sayur mayur di pasar tradisional Depok merangkak naik.

Di Pasar Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, pedagang mengeluhkan naiknya harga komoditas sayur mayur. Seperti harga cabai merah yang sudah naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram.

Sementara itu, harga cabai merah besar melonjak, dari Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu. Sedangkan harga cabai rawit melonjak dari Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu.

Kusnadi (19 tahun), pedagang di Pasar Depok Jaya, mengatakan naiknya harga dikarenakan musim hujan dan banjir yang melanda sejumlah wilayah beberapa hari yang lalu.  "Sudah sekitar empat hari naiknya, karena hujan dan banjir jadi pada naik," katanya ketika ditemui di Pasar Depok Jaya, Senin (21/1). Sementara itu, harga bawang merah juga tercatat naik menjadi Rp 25 ribu per kilogram dari Rp 20 per kilogram.

Harga bawang putih naik sekitar Rp 10 ribu dari Rp 28 ribu per kilogram menjadi Rp 38 ribu. "Dari pasar Kramat Jati sudah naik, jadi harganya naik juga," kata Kusnadi.

Ia menambahkan, pasokan sayur mayur mulai sedikit dan kualitas semakin menurun, namun harganya semakin naik. Kusnadi mengaku harus berebutan untuk mendapatkan barang dengan pedagang yang lain dan harus mengeluarkan uang lebih banyak.

Sementara itu, harga telur ayam naik menjadi Rp 19 ribu per kilogram dari Rp 16 ribu. Akibat naiknya harga, para pedagang juga mengeluhkan menurunnya jumlah pembelinya. "Pembelinya sedikit dan komplain," tambahnya.

Parmin, pedagang lainnya, mengatakan harga kacang panjang juga mulai naik menjadi Rp 12 ribu dari Rp 10 ribu per kilogram. Sementara harga buncis, sawi, dan tomat juga merangkak naik sekitar Rp 2 ribu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement