Senin 21 Jan 2013 21:04 WIB

Takut Diserang, Warga Register 45 Mesuji Mengungsi

Rep: Mursalin Yaslan / Red: M Irwan Ariefyanto
 Suasana di Jalinsum Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung (ilustrasi).
Foto: Antara/M Tohamaksun
Suasana di Jalinsum Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Warga Desa Moro Moro, kawasan hutan Register 45 Kabupaten Mesuji, terpaksa mengungsi ke tempat aman, setelah khawatir ada serangan susulan setelah tewasnya seorang warga Desa Sri Tanjung.

Hingga Senin (21/1), warga Moro Moro masih takut pulang ke desanya, karena belum ada jaminan keamanan. Aparat Polres Tulangbawang sudah turun di lokasi pembakaran gubuk-gubuk liar, tempat tewasnya Mat Tutul, di jalan lintas timur KM 167, Sabtu (19/1).

Mat Tutul tewas dengan sayatan luka di kepala dan badannya di dalam gubuk pinggir jalan lintas tersebut. Tak puas Mat Tutul meninggal, warga Sri Tanjung membakar rumah gubuk liar tersebut pada Ahad (20/1) petang.

Bupati Mesuji, Khamamik, belum bisa dihubungi, Senin, untuk mengetahui kondisi warga yang mengungsi. Namun salah seorang warga Moro Moro, Jadi, menyatakan kondisi di desanya masih cemas. "Warga masih banyak yang cemas dan takut kalau ada serangan lagi," katanya.

Ia berharap polisi dan pemerintah segera amankan lokasi desa dan warganya, beberapa hari ke depan. Soalnya, ungkap dia, kalau ada serangan balik warga Sri Tanjung, banyak warga tak bersalah akan menjadi korban, seperti kasus di Lampung Selatan pada tahun lalu. n mursalin yasland

Wilayah Moro-Moro di kawasan Register 45 Mesuji, Lampung, mencekam menyusul tewasnya warga Sri Tanjung, Mesuji. Dua warung di kawasan Moro-Moro dibakar, Ahad (20/1).

Eko Baday, warga Moro-Moro Mesuji, dalam keterangan tertulis, Senin (21/1) dini hari, mengatakan sejumlah warga Moro-Moro hingga dini hari masih melakukan ronda dan berjaga-jaga. Ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan adanya serangan dari pihak tertentu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement