REPUBLIKA.CO.ID, AROSUKA -- Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada tahun ini berencana untuk menjalin kemitraan dengan seluruh dukun anak yang aktif melakukan persalinan terhadap ibu hamil di daerah itu.
"Saat ini kami telah menjalin kemitraan dengan 73 dari 196 dukun anak yang aktif melakukan persalinan di beberapa kecamatan Kabupaten Solok," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Solok Mirsal di Arosuka, Selasa (22/1).
Dia menyatakan, selama ini kemitraan yang dijalin tersebut berjalan dengan baik, tanpa ada merugikan salah satu pihak.
"Kita akan terus menggaet dukun anak yang belum menjalin kemitraan tersebut, hal itu akan dilakukan melalui berbagai metode," katanya didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Aida Herlina.
Menurut dia, kemitraan dengan dukun anak tersebut penting dilakukan terutama untuk meminimalisasi angka kematian ibu dan bayi saat melahirkan.
"Dengan adanya kemitraan tersebut kita tidak menghalangi profesi dukun anak, namun ada sejumlah kesepakatan dan kerja sama dengan pihak Dinkes," ujarnya.
Dia mengatakan, di antara bentuk kesepakatan antara Dinkes dengan dukun anak itu yakni setiap persalinan dengan menggunakan jasa dukun anak harus didampingi oleh bidan.
"Dalam hal ini bidan membantu dalam proses persalinan dan dukun merawat bayi yang baru dilahirkan bersama ibu setelah menjalani persalinan," ujarnya.
Ditambahkannya, kemudian dukun dapat melanjutkan proses perawatan bayi dan ibu sampai masa nifas berakhir.
Selanjutnya, jika dukun dipanggil terlebih dahulu untuk menolong persalinan, maka dukun harus menyuruh keluarga pasien berkoordinasi dengan bidan terdekat.
Seandainya dalam proses persalinan terdapat kesulitan, pasien segera dirujuk oleh bidan dan dukun ke puskesmas terdekat.