REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelatih Persebaya Divisi Utama, Miroslav Janu tutup usia karena terkena serangan jantung. Pria yang akrab disapa Miro ini menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya Kamis (24/1) pukul 12.21 WIB.
Manajer Persebaya DU, Bambang Pramukantoro sangat terkejut ketika mendengar wafatnya Miro. Menurut Bambang, peristiwa ini terjadi secara mendadak dan tanpa terduga sebelumnya.
Bahkan, jelas Bambang, pada pagi hari, Miro sempat menjadwalkan pertemuan dengan manajemen tim untuk melakukan rapat evaluasi usai menjalani pemusatan latihan di Bali.
"Beliau (Miroslav Janu) terlihat tidak ada masalah dengan kondisinya setelah pulang dari Bali kemarin (Rabu, 23 Januari). Bahkan malam ini beliau minta telah menjadwalkan rapat evaluasi tim," kata Bambang ketika dihubungi Republika, Kamis (24/1).
Bambang menuturkan, evaluasi tim dijadwalkan Miro untuk membahas persiapan-persiapan tim untuk melakoni laga perdana melawan PSBK Kota Blitar pada 2 Februari, di Blitar. "Tapi Tuhan berkehendak lain," ucap Bambang.
Bambang menceritakan kronologi wafatnya Miro yang diduga kuat karena terkena serangan jantung. Miro, jelas Bambang, merasakan rasa sakit di dada sejak pukul 10.00 WIBatau setelah ia mandi dan sedang baca koran di teras apartemen tempat ia tinggal.
Merasakan rasa sakit di dada, Miro kemudian meminta petugas apartemen membawanya ke Rumah Sakit Islam Jemursari. Miro mulai mendapat perawatan sejak pukul 10.40 WIB.
Upaya medis dilakukan dengan melakukan suntik dan memberi obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit. "Saat itu beliau masih sadar. Tapi pukul 11.00 WIB jantungnya semakin melemah. Hingga akhirnya meninggal pada pukul 12.21," ungkapnya.
Saat ini, manajemen Persebaya DU sedang melakukan komunikasi dengan PT. Liga Indonesia terkait pemulangan jenazah Miro ke kampung halamannya, Republik Ceko. "Yang pasti secepatnya jenazah almarhum akan dipulangkan. Kami masih berkordinasi dengan pihak kedutaaan besar," ucapnya.
Miroslav Janu merupakan pelatih yang sudah melanglang buana di kompetisi Indonesia. Dimulai dengan menangani Persigo Gorontalo pada 2003, Miro kemudian secara berturut-turut dipercaya menukangi PSM Makassar, Arema Malang, Persela Lamongan, dan sekarang Persebaya DU.