REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah ruas jalan protokol maupun pemukiman penduduk di wilayah kota Bandar Lampung, mengelupas dan berlubang, pasca banjir yang merendam lebih dari enam jam, sejak Kamis (24/1). Dampaknya, terjadi kemacetan arus lalu lintas pada hari kerja, Jumat (25/1).
Pemantauan Jumat (25/1), ruas jalan protokol yang rusak terlihat di Jalan Kartini, Jalan Teuku Umar, Jalan Raden Intan, dan Jalan Wolter Monginsidi menuju kantor Gubernur Lampung. Jalan yang sering dilalui kepala daerah ini, mulai berlubang setelah terendam berjam-jam setiap hujan turun.
Sedangkan ruas jalan di sebagian wilayah pemukiman penduduk yang rusak tergerus arus air, terlihat di Jalan Imam Bonjol, Jalan Cut Nyak Din, Jalan Pangeran M Nur, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Sultan Agung, dan beberapa wilayah di kawasan Teluk Betung.
Menurut Wadri, warga Telukbetung Selatan, banjir Kamis lalu cukup lama merendam rumah dan jalan setinggi 25 cm hingga 30 cm. "Jalan-jalan mengelupas aspalnya. Arus air cukup kuat," katanya.
Selain merusak jalan aspal, banjir yang sudah surut Jumat (25/1) pagi, meninggalkan kerusakan pada rumah penduduk, dan gorong-gorong dan saluran air drainase jebol.
Warga menyatakan hujan deras yang terjadi Kamis petang hingga malam, intensitasnya paling tinggi dibandingkan hari-hari sebelumnya. Curah hujan di Bandar Lampung sudah terjadi sejak akhir tahun lalu.
"Hujan kemarin memang cukup deras dan lama, dibanding sebelumnya, wajar banyak yang terendam dan saluran air jebol," ungkap Vian, warga Perum Nusantara Permai, Sukarame, Bandar Lampung.