Jumat 25 Jan 2013 17:43 WIB

Wah, Ada Pohon Uang Saat Maulid Nabi

Rasulullah
Foto: fold3.com
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANGPARIAMAN---Pohon uang atau "Bungo Lado" meramaikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat.

"Bungo Lado di sini sudah menjadi tradisi setiap memperingati Maulid Nabi sekaligus wadah warga untuk menyumbang," kata Wakil Ketua DPRD Padangpariaman, Desril Yani Pasha di Padangpariaman, Jumat.

Desril yang juga Ketua Panitia peringatan Maulid Nabi di Nagari Parit Malintang itu menjelaskan, Bungo Lado berupa ranting-ranting pohon yang ditempelkan uang kertas.

Nominalnya beragam, ada yang hanya Rp1000 sampai Rp100 ribu ditempel di ranting-ranting yang juga dipercantik dengan kertas hias itu.

Pada Sabtu (26/1), masyarakat dari beberapa korong (desa) membawa "bunga lado" atau pohon uang, yang nantinya uang akan disumbangkan untuk pembangunan rumah ibadah.

Tahun lalu, kata Desril, uang dari "bungo lado" tersebut bisa terkumpul sebanyak RP40 juta.

Peringatan Maulid Nabi yang dikenal dengan "Mauluik" tersebut akan digelar bergantian di beberapa kecamatan selama beberapa bulan ke depan.

Tokoh masyarakat Sungai Sariak, Zahirman mengatakan, selain tradisi "Bungo Lado", Maulid Nabi juga diwarnai dengan tradisi "Malamang".

"Di setiap rumah warga membuat lemang untuk disumbangkan saat kegiatan Maulid dipusatkan di surau-surau," katanya.

Zahirman menjelaskan, masing-masing keluarga sedikitnya mengeluarkan biaya Rp500 ribu menyambut Maulid Nabi dengan "Malamang" yang dilakukan penuh keikhlasan tanpa paksaan.

Lemang itu sendiri terbuat dari beras ketan putih yang dimasukkan dalam batang bambu kemudian dibakar.

Lemang akan dibawa para ibu-ibu ke surau atau masjid tempat warga melakukan zikir dan berdoa.

"Malamang merupakan tradisi penghormatan bagi keluarga yang meninggal, selain itu juga dilakukan pada peringatan Maulid Nabi, tradisi ini akan terus kita lestarikan," tambahnya.

Selain "Malamang", Maulid Nabi yang biasa diperingati sampai tiga bulan di Padangpariaman itu, juga digelar acara berzikir di sejumlah surau suku sekaligus mengumpulkan sumbangan untuk pembangunan rumah ibadah sekaligus menjalin silaturahmi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement