REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu, di bawah siaga banjir.
"Bahkan sejumlah anak sungainya di daerah hilir di wilayah Jawa Timur yang memberikan tambahan debit air sungai tersebut kosong," kata Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo, Mucharom, Sabtu.
Ia mengatakan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu relatif aman di daerah hilir Jatim. Statusnya di bawah siaga banjir. Apalagi, daerah hulu Jateng dan Ngawi tidak terjadi banjir.
Saat ini, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro 11,85 meter pukul 08.00 WIB (siaga I - 13,00 meter ). Karangnongko --sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro-- dalam waktu bersamaan 25,77 meter (siaga I-28,00 meter) juga di bawah siaga banjir.
"Tidak ada laporan masuk data ketinggian air Bengawan Solo di Jurug Solo, Jateng dan Ngawi,'' katanya. ''Itu berarti ketinggian airnya di sana juga di bawah siaga banjir.''
Meski demikian, pihaknya tetap mewaspadai kemungkinan ancaman banjir luapan Bengawan Solo dan anak sungainya di daerah hilir dengan mempertimbangkan masih musim hujan.
"Paling tidak ancaman banjir masih mungkin terjadi hingga Februari," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, tiga buah pompa milik Dinas Pengairan Provinsi Jatim yang masing-masing kapasitasnya 300 liter/detik masih disiagakan. Pompa tersebut bisa bermanfaat untuk mengurangi genangan banjir di wilayah perkotaan.