REPUBLIKA.CO.ID, Oleh M Akbar
Giat Menulis
Semasa hidupnya, Muhammad Nur al-Fathani tak hanya aktif mengajar. Ia juga tergolong ulama yang giat melahirkan karya tulis. Salah satu mahakaryanya berjudul Kifayah al-Muhtadi bi Syarh Sullam al-Mubtadi.
Kitab yang ditulis dalam bahasa Melayu tersebut berisi tiga disiplin ilmu, yaitu akidah salafu shalih, fikih syafi'i, dan akhlak. Mulai ditulis di Makkah, penulisan kitab ini diselesaikan di Madinah pada 9 Rabiul Akhir 1351 H atau 11 Agustus 1932. Kitab ini menjadi bahan rujukan sebelum mendalami kitab Sullamul Mubtadi fi Ma'rifati Thariqatil Muhtadi karya Syekh Daud bin Abdullah al-Fathani.
Hingga kini, kitab tersebut masih digunakan sebagai teks pengajian di surau serta masjid di Malaysia. Di Indonesia, buku ini dicetak dan diterbitkan oleh Al Haramain.
Karya lainnya adalah terjemah kitab Al Hadiyyatus Saniyyah fil 'Aqidatis Salafiyyah karya Syekh Sulaiman bin Sahman. Kitab terjemahan ini kemudian dicetak dan diterbitkan atas perintah pemerintah Arab Saudi sebagai bentuk penyemangat dan pengakuan atas kebesaran ilmu dari al-Fathani.
Penulisan kitab ini dilatari oleh kegalauan al-Fatani terhadap penyimpangan paham Ahlussunnah di kalangan bangsa Melayu. Kala itu, ia melihat maraknya paham bid'ah yang menyesatkan.
Hal yang sama dilakukan saat menerjemahkan kitab Sulamul Mubtadi (fi Thariqatil Muhtadi) fil Fiqh Asy Syafi'i. Kitab ini merupakan karya kakeknya, Syekh Dawud al-Fathani. Melalui kitab ini, al-Fathani ingin berkontribusi lebih besar dalam memperbaiki akidah bid'ah yang menjamur di negeri leluhurnya.