Senin 28 Jan 2013 03:06 WIB

Anak Sekarang Banyak yang tak Bisa Baca Alquran, Ini Buktinya

Anak-anak mengaji Alquran (ilustrasi).
Foto: AP
Anak-anak mengaji Alquran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU---Banyak siswa di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat tidak bisa membaca Al-quran, sehingga harus dicarikan solusi pemerintah.

"Ini menjadi keprihatinan kita semua dengan banyaknya siswa yang tidak bisa membaca Al-quran di Mamuju," kata anggota DPRD Mamuju, Hajrul Malik.

Ia mengatakan, berdasarkan data kementerian agama Mamuju dari sekitar 14.000 siswa di Mamuju pada tingkat SD, SMP dan SLTA yang diuji bacaan Alqurannya, hanya sekitar 400 orang siswa yang dinyatakan lulus atau bisa Baca Alquran.

Menurut dia, kondisi itu sangat memprihatinkan sehingga pemerintah di Mamuju harus meningkatkan jumlah taman pengajian Al-quran guna memberikan pelajaran tata cara baca Al-quran bagi peserta didik.

"Ini tak bisa dibiarkan harus ada solusi ini menjadi sebuah kemunduran bagi rasa keagamaan kita, sehingga pemerintah harus melakukan secepatnya program peningkatan jumlah taman pengajian alquran sebagai solusi," katanya.

Ia berharap pemerintah tidak berdiam diri dengan kondisi itu sehingga selain wadah yang disiapkan seperti taman pengajian Al-quran tenaga pendidik membaca Alquran juga harus disiapkan agar tidak ada lagi masyarakat kita yang buta dalam membaca Alquran.

Hajrul juga mengatakan, DPRD Mamuju akan segera membahas rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang baca tulis alquran sebagai regulasi atau aturan dalam rangka menekan jumlah masyarakat yang tidak mau mengaji.

"Tahun ini ranperda tentang baca tulis Alquran tersebut akan kita susun dan diharapkan dapat disahkan menjadi perda tahun ini pula, sehingga dukungan pemerintah sangat dibutuhkan pula dalam penyusunannya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement