Selasa 29 Jan 2013 05:48 WIB

Makan Tumpeng, Puluhan Warga Keracunan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: A.Syalaby Ichsan
Nasi Tumpeng jadi ikon kuliner tradisional Indonesia
Nasi Tumpeng jadi ikon kuliner tradisional Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Puluhan warga di Kampung Sukaputra RT 01 RW 02, Desa Pusaka Sari, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur mengalami keracunan massal, Ahad (27/1) malam.

Mereka menderita gejala keracunan seperti mual-mual dan muntah setelah menyantap tumpeng berupa nasi kuning. Makanan tersebut disediakan dalam acara syukuran kehamilan salah seorang warga.

"Para korban keracunan sudah ditangani tim medis puskesmas,’’ ujar Kepala Desa Pusaka Sari, Gagan, kepada wartawan, Senin (28/1).

Para petugas langsung mendatangi korban keracunan karena jarak rumah warga ke puskesmas cukup jauh. Dari data desa, kata Gagan, warga yang mengalami gejala seperti keracunan mencapai sebanyak 48 orang.

Dugaan sementara, penyebab keracunan berasal dari nasi kuning yang dibagikan pada acara syukuran kehamilan salah seorang warga.

Tenaga Medis Puskesmas Leles Suharsono mengungkapkan, puskesmas sudah mendirikan tiga posko kesehatan di sekitar lokasi keracunan. Langkah ini diambil untuk mempercepat penanganan terhadap para korban keracunan.

Dia menambahkan, petugas juga sudah mengambil sampel nasi tumpeng yang diduga menyebabkan keracunan. Rencananya, sampel itu akan diperiksa di laboratorium untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan.

Salah seorang warga korban keracunan Karja (45 tahun) mengaku mengalami gejala keracunan beberapa jam setelah makan nasi tumpeng. Selain dirinya, istri dan anaknya juga mengalami hal yang sama karena menyantap makanan tersebut

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement