REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG --Banyak cara peduli terhadap anak yatim. PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), pengelola manajemen Sriwijaya FC-- memberikan dari hasil penjualan tiket setiap pertandingan bagi anak-anak yatim atau panti asuhan.
Direktur Teknik dan SDM PT SOM Hendri Zainuddin, Rabu (30/1) mengatakan, Manajemen Sriwijaya FC tetap akan terus melaksanakan program kepedulian sosial dengan menyisihkan uang sebesar Rp 500 dari setiap lembar tiket yang terjual pada semua kelas.
''Uang yang terkumpul akan kami donasikan dalam bentuk bantuan bagi anak-anak yatim atau panti asuhan,'' jelas Hendri.
Menurut Hendri, program kepedulian sosial Sriwijaya FC, berlangsung sejak musim kompetisi lalu. “Jika musim lalu kami sisihkan Rp 100 dari setiap lembar tiket yang terjual, musim kompetisi kali ini kami tingkatkan menjadi Rp 500 dari setiap lembar tiket yang terjual,'' jelas Hendri.
Setiap penonton yang membeli tiket selain menyaksikan langsung pertandingan klub berjuluk Laskar Wong Kito ini, kata dia, juga beramal bagi anak-anak yatim sebesar Rp 500.
Kepedulian sosial Sriwijaya FC ini, menurut Hendry, tidak terlepas dari target Sriwijaya FC musim ini, yakni mempertahankan gelar juara Indonesia Super League (ISL).
“Kita tahu untuk menjadi juara tentu harus ada kerja keras baik dari pemain, pelatih hingga manajemen. Kita juga tidak boleh mengabaikan faktor non teknis, bantuan dari Allah melalui doa-doa anak yatim,” tambahnya.
Hendri Zainuddin yang juga pendiri dan pengasuh pondok pesantren yakin bahwa bagi Sriwijaya FC faktor teknis maupun non teknis harus ditempuh untuk meraih target tersebut.
“Setelah melihat hasil dari dua kekalahan pada laga tandang, ini memotivasi manajemen untuk selalu melakukan evaluasi. Pembenahan bukan hanya dalam tubuh Sriwijaya FC, juga kita evaluasi hubungan dengan masyarakat,” ujarnya.
Ia menyebutkan, setiap pertandingan saat ini Sriwijaya FC menjual tiket pertandingan kandang dengan klasifikasi VVIP, VIP, Tribun Barat dan Tribun Timur. Dari seluruh penjualan tiket semua klasifikasi akan disisihkan sebesar Rp 500 per lembar tiket.
Menurut Hendri jika seluruh stadion Gelora Sriwijaya penuh bisa mencapai penonton 30.000 orang dan semua membeli tiket, dana yang disisihkan untuk anak yatim dari satu pertandingan bisa mencapai Rp 15.000.000.
Kebijakan tersebut, sambung Hendri, mulai diberlakukan pada laga kandang saat Sriwijaya FC menjamu Persija Jakarta, 2 Februari mendatang di stadion Gelora Sriwijaya.
n