REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sleman berencana menyelenggarakan sensus pertanian pada Mei mendatang. Untuk itu, masyarakat diminta ikut berpartisipasi sebagai petugas sensus di daerahnya masing-masing.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sleman, Harjana mengatakan, pihaknya akan melibatkan sekitar 1.560 petugas sensus yang diambil dari kalangan masyarakat. Sedangkan, prekrutan sendiri akan dimulai sejak Februari hinggan Maret 2013.

"Kegiatan ini akan berlangsung selama satu bulan," kata Harjana dalam audiensinya bersama Bupati Sleman, Sri Purnomo baru-baru ini.

Dia menyatakan, sensus pertanian merupakan kegiatan rutin per 10 tahunan. Terlebih, sektor pertanian merupakan lapangan kerja yang banyak digeluti warga Sleman, di mana daerah tersebut dianggap sebagai lumbung padi wilayah DIY.

Berdasarkan pertimbangan itu, dia berharap, mulai pemerintah tingkat desa hingga kabupaten ikut berperan serta dalam penyelenggaraanya guna mendapatkan data pertanian di Setiap wilayah. Sehingga, program pembangunan masyarakat dapat berjalan dengan tepat sasaran.

"Lagipula, dengan melibatkan semua pihak, data dari pihak Pemkab, dapat dibandingkan dengan data rill lapangan," ujarnya.

Kepala Seksi Statistik Produksi, BPS Sleman, Chatarina Anggrani mengatakan, untuk petugas sensus sendiri mempunyai kualifikasi dan persyaratan tertentu, khususnya tingkat pendidikan yakni minimal SMA sederajat.

Selain itu, diharapkan juga mempunyai wawasan baik dalam mengenal wilayahnya, batas usianya maksimal 50 tahun. "Kemudian, harus mempunyai alat komunikasi yang aktif selama sensus berlangsung," kata Rina.

Bila berminat, dia menambahkan, warga dapat langsung mengajukan surat permohonannya ke kantor kecamatan masing-masing. Hal ini berlaku bagi 17 kecamatan di seluruh kawasan Sleman.

Ikuti Whatsapp Channel Republika