Senin 04 Feb 2013 11:14 WIB

Target Nahdliyin Menang Pilgub Jatim

Rep: Indah Wulandari/ Red: Dewi Mardiani
Ketua PBNU, Slamet effendi Yusuf (tengah).
Foto: Antara/Edwin Dwi Putranto
Ketua PBNU, Slamet effendi Yusuf (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agenda Pilgub Jatim 2013 pada Agustus mendatang menjadi target warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk menang dan memimpin.

“Azzam (cita-cita) nahdliyyin jadi gubernur, bukan lagi wakil gubernur. Dengan cara itu orang NU akan memberi kemaslahatan optimal untuk seluruh masyarakat Jawa Timur,” jelas Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Slamet Effendi Yusuf, Senin (4/2).

Alasannya, kader NU sudah pernah menjadi wakil Gubernur pada pilgub 2008 lalu. Optimisme Slamet membesar karena Jawa Timur merupakan basis NU. Di provinsi ini, ujarnya, NU lahir dan berkembang menjadi ormas terbesar di Indonesia.

“Itu berimplikasi pada berbagai peristiwa yang melibatkan massa yang besar, seperti pemilu, pilkada, serta berbagai peristiwa demokrasi lainnya,” katanya.

Demokrasi, jelasnya, akan memberi makna, jika bisa menyalurkan aspirasi sejati dari mayoritas masyarakatnya. Karena itu, sudah saatnya nahdliyin Jawa Timur menyatukan tekad dan langkah untuk mencapai posisi Jawa Timur I.

Slamet mengakui, NU bukanlah parpol yang bisa mengusung pasangan calon dalam pilgub. Karena itu, warga NU yang mau mencalonkan menjadi gubernur, dipersilakan menggunakan partai apapun yang bersedia mencalonkannya. “Calon gubernur yang orang NU itu harus didukung warga NU. Itu kewajiban moral sebagai orang NU", kata pengasuh Pondok Pesantren Al Azhary, Purwokerto, Jawa Tengah ini.

Dalam menghadapi Pilgub Jatim, tambahnya, warga nahdliyin harus kompak satu suara agar cita-cita mempunyai gubernur dari NU tercapai. Apalagi jika yang mencalonkan sebagai gubernur adalah kader NU yang memiliki rekam jejak jelas, baik ideologis, kiprah, dan kepemimpinannya.

Dalam pilgub Jatim mendatang, ada kader NU yang masuk dalam bursa calon, yaitu Khofifah Indar Parawansa yang telah mendapat rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk tampil sebagai calon gubernur. Selain Khofifah, ada nama Saifullah Yusuf yang telah memastikan diri bakal tampil sebagai wakil Gubernur, mendampingi incumbet Soekarwo.

Berbeda dengan Soekarwo yang hampir pasti perpasangan dengan Saifullah Yusuf, Khofifah hingga kini belum mengumumkan calon pendampingnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement