REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto mengatakan pihaknya baru saja mendatangi Bontang FC untuk membahas permasalahan tunggakan gaji. Bontang FC menjadi klub IPL paling bermasalah karena tunggakannya mencapai tujuh bulan.
"Staf kami sudah menemui langsung manajemen Bontang FC. Memang benar mereka masih menunggak gaji 5-7 bulan," ujar Widja ketika dihubungi wartawan, Senin (4/2).
Widja mengatakan, manajemen Bontang tengah mengalami permasalahan internal dan krisis finansial. Namun, pihak klub berjanji akan segera melunasinya.
Dia menambahkan, laporan pertemuan dengan Bontang FC akan dibahas pada rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang rencananya dilaksanakan pada pekan ini. Rapat itu akan menentukan nasib klub-klub bermasalah untuk dicoret dari kompetisi apabila belum melunasi kewajibannya kepada pemain.
"Yang pasti sebelum 10 Februari (kick-off IPL), kami sudah putuskan Bontang boleh ikut kompetisi atau tidak. Ini sudah komitmen kami," tambah Widja.
Meski begitu, Widja mengaku tak mau tinggal diam terhadap klub bermasalah. LPIS juga akan memberikan dana talangan kepada klub melalui subsidi. Pemberian dana talangan itu juga masih harus difinalisasikan prosedurnya melalui rapat Exco.
"Pekan ini sudah harus selesai karena sebentar lagi kita kick-off," ucapnya.