REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kalbe Farma Tbk menyatakan tidak akan menerbitkan saham treasury. Langkah ini diharapkan akan meningkatkan return on equity (ROE) perseroan.
Direktur Keuangan emiten berkode KLBF Vidjongtius mengungkapkan perseroan masih memiliki saham treasury sebesar 7,7 persen dari total saham yang beredar. "Saham tersebut dibeli kembali oleh perusahaan pada 2008," ujarnya di Jakarta, Senin (4/2).
Saham tersebut akan jatuh tempo tahun ini. Artinya saham tersebut harus diterbitkan kembali sebelum kadaluarsa. Jika tidak, perseroan harus melakukan right issue. Namun perseroan telah memutuskan untuk tidak menerbitkan saham tersebut.
Namun perseroan harus mengajukan izin terlebih dahulu kepada pemegang saham. Rencananya perseroan akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Mei 2013.
Vidjongtius menuturkan, dampak pembatalan penerbitan treasury stock akan membuat ROE naik dalam jangka panjang. Sebelum memutuskan untuk membatalkan penjualan, perseroan berencana menggunakan dana hasil penjualan untuk akuisisi.
Perseroan berniat tahun ini untuk melakukan akuisisi produk dalam jumlah kecil. Nilainya, kata Vidjongtius, adalah sekitar Rp 100-200 miliar. Dibatalkannya penjualan saham treasury belum tentu proses akuisisi tidak tercapai.
Selain itu akuisisi produk juga dinilai hanya sebagai cara alternatif. Perseroan tetap fokus dalam inovasi produk, alih-alih mengakuisisi produk lain. Perseroan menargetkan tahun ini memproduksi maksimal 20 produk baru.
Kalbe Farma melakukan pembelian kembali saham sejak 2008 hingga 2010. Pembelian kembali dilakukan mengingat harga saham perseroan cukup murah karena krisis keuangan global.