REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir kembali melanda daerah Pondok Gede, Bekasi, akibat jebolnya tanggul Jati Asih, Senin (4/2) malam. Pengungsi banjir mengeluh bahwa warga yang tidak kena banjir justru mengambil jatah sembako mereka.
''Saya baru kedapatan satu bungkus nasi, padahal saya punya anak,'' ujar Yana (40 tahun) warga RW 09, Kelurahan Jati Rasa, Kecamatan Jati Asih, Pondok Gede, Bekasi, Selasa (5/2).
Yana mengatakan, biasa kalau banjir seperti ini, banyak warga yang tidak kena banjir datang kemari untuk mengambil sembako, seperti Mie Instan dan baju bekas. Sementara, yang kebanjiran belum tentu dapat. ''Kadang petugasnya tidak tahu yang mana pengungsi yang mana bukan pengungsi,'' katanya.
Menurut Yani, warga tersebut dari Kampung Pondok Benda, Kelurahan Jati Rasa, Kecamatan Jati Asih. Mereka datang berbondong-bondong memanfaatkan momen banjir, karena banyaknya sumbangan dari donatur yang datang. ''Ini tidak terkontrol,'' katanya.
Eri (32) warga RW 09, Kelurahan Jati Rasa, Kecamatan Jati Asih, Pondok Gede, Bekasi mengatakan tidak memikirkan ulah mereka yang tidak terkena bencana tapi mengambil jatah pengungsi. Pemandangan seperti itu sudah biasa di sini. Malah kadang mereka mengambil lebih banyak dari yang mengungsi. ''Mereka mengaku pengungsi juga,'' katanya
Dari pantauan di lapangan, sejumlah warga laki-laki dan perempuan membawa kantong plastik kresek kembali ke rumahnya yang tidak kena banjir. Mereka berjalan seperti biasa, kadang-kadang mereka melihat baju bekas hasil sumbangan untuk pengungsi banjir.