REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyesalkan masih minimnya jumlah remaja berusia 15-24 tahun yang memiliki pemahaman komprehensif mengenai HIV/AIDS yang hanya mencapai 20,6 persen dari target 85 persen.

"Remaja yang memiliki pengetahuan komprehensif mengenai HIV/AIDS masih jauh dari target, ini masih memerlukan kerja keras (untuk pencapaiannya)," kata Menkes dalam temu media mengenai situasi HIV/AIDS terbaru di Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa (5/2).

Dari empat target dan capaian MDG butir keenam mengenai HIV/AIDS tahun 2012 lalu, hanya satu indikator yang memenuhi target. Yaitu penurunan prevalensi HIV dimana ditargetkan untuk tetap berada dibawah 0,5 persen dan berdasarkan pemodelan matematika pencapaian pada tahun 2012 adalah 0,3 persen atau telah memenuhi target.

Pada tahun 2014 atau setahun sebelum tenggat waktu pencapaian MDG, prevalensi HIV ditargetkan tetap berada dibawah angka 0,5 persen.

Indikator kedua adalah persentase penduduk berusia 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV dimana ditargetkan untuk mencapai 85 persen pada 2012 namun berdasarkan survei cepat (rapid survey) pada tahun 2011 baru mencapai 20,6 persen.

Pada tahun 2014, persentase remaja yang memiliki pengalaman komprehensif mengenai HIV itu ditargetkan untuk mencapai 95 persen.

Sedangkan indikator ketiga yaitu persentase penggunaan kondom pada hubungan seks beresiko tinggi baru mencapai 35 persen dari target tahun 2012 sebesar 45 persen dan masih jauh dari target tahun 2014 sebesar 65 persen.

Sementara indikator keempat yaitu persentase ODHA (orang dengan HIV/AIDS) yang mendapatkan perawatan ART (antiretroviral therapy) telah mendekati target pencapaian yaitu sebesar 73,6 persen dari target tahun 2012 sebesar 80 persen dan target tahun 2014 sebesar 90 persen.

"Untuk indikator 2 dan 3 memang masih butuh kerja keras lagi," kata Menkes mengakui.

Ikuti Whatsapp Channel Republika