Rabu 06 Feb 2013 08:22 WIB

Singapura Janji Bantu Selidiki Mafia Pengaturan Skor

Direktur Europol Rob Wainwright mengelaborasi temuan pengaturan pertandingan di Eropa dalam konferensi pers di The Hague, Belanda, Senin (4/2) waktu setempat.
Foto: (AP Photo/Peter Dejong
Direktur Europol Rob Wainwright mengelaborasi temuan pengaturan pertandingan di Eropa dalam konferensi pers di The Hague, Belanda, Senin (4/2) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Singapura, yang disebut penyelidik Eropa sebagai salah satu sumber dari ratusan pertandingan yang diatur hasilnya dalam pertaruhan sepak bola global, Selasa berjanji membantu menyelidiki kemungkinan itu. Tapi, sebagaian orang mengatakan hal itu bukan masalah baru.

Sekitar 680 pertandingan termasuk babak penyisihan Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa serta klub top Eropa di Liga Champions saat ini diidentifikasi dan diperiksa polisi Eropa, agen antikriminal Eropa Europol serta jaksa penyidik nasional.

"Para petinggi Singapura membantu pemerintah di Eropa dalam penyelidikan sindikat pengatur pertandingan internasional, yang dilaporkan melibatkan orang Singapura," demikian pernyataan yang dikeluarkan polisi negara Asia Tenggara itu.

"Singapura mengambil sikap tegas terhadap orang yang terlibat dalam pengaturan pertandingan dan berjanji bekerja sama dengan agen penyelidik internasional untuk membongkar sindikat kejahatan itu, termasuk semua orang Singapura di luar negeri yang terlibat, dalam usaha melindungi integritas olahraga itu," demikian dinyatakan.

Para investigator mengatakan sekitar 380 laga yang dicurigai berlangsung di Eropa. Sekitar 300 lainnya diidentifikasi di Afrika, Asia dan Amerika Selatan.

Pengaturan pertandingan itu juga diduga terjadi dalam berbagai kompetisi liga nasional di beberapa negara Eropa. Itu termasuk dua laga Liga Champions yang salah satunya diadakan di Inggris.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement