Rabu 06 Feb 2013 10:41 WIB

Wamenkeu Ingatkan Pengusaha Jujur Isi SPT

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
lapor pajak
Foto: ditjen pajak
lapor pajak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Keuangan, Mahendra Siregar, mengingatkan pengusaha-pengusaha yang aktif di sektor perbankan dan properti untuk mengisi surat pemberitahuan (SPT) pajak dengan benar dan jujur.

"Isilah SPT pajak anda dengan benar," kata Mahendra, dalam Seminar Nasional Prospek Perbankan dan Bisnis Properti di Jakarta, Rabu (6/2). Penerimaan pajak pengusaha nantinya akan digunakan untuk membiayai sistem jaringan sosial dan membiayai infrastruktur nasional.

Mahendra mengatakan tahun ini pemerintah menargetkan mengumpulkan pajak Rp 1.600 triliun. Namun, sebanyak Rp 1.150 triliun di antaranya adalah pajak dari bea dan cukai. "Makanya Kementerian Keuangan selalu rutin menemui pihak pajak bea dan cukai," kata Mahendra.

Jangkar kestabilan ekonomi Indonesia, kata Mahendra, adalah keberlanjutan fiskal. Ini tak ada kompromi. Pemerintah akan mendorong pembangunan infrastruktur tahun ini. Anggrannya mencapai Rp 200 triliun. Jika pemerintah bisa membenahi subsidi BBM sebagian saja, maka pada 2014 nanti, pemerintah bisa mengalokasikan belan infrastruktur mencapai Rp 300 triliun.

Meski demikian, pemerintah mendorong sektor perbankan, keuangan, pasar modal, untuk terus menjaga good corporate governance. Sektor perbankan sedang tinggi-tingginya sehingga menjadi sektor yang profitable. Tantangannya tahun ini juga bukan hanya menjaga keuntungan tapi meningkatkan efektivitas intermediary role perbankan. Sebab isu financial inclusion menjadi semakin relevan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement