REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Sejak pagi hari, puluhan masyarakat Yogyakarta yang tergabung dalam "Merthi Kutho" menggelar bersih-bersih Kota Yogyakarta dari berbagai sampah visual, Ahad (10/2). Aksi bersih-bersih ini diawali dari Jalan Jenderal Soedirman, Jalan Mangkubumi hingga Jembatan Amerta atau Jembatan Kewek di Utara Malioboro Yogyakarta.
Masyarakat "Merthi Kutho" ini merupakan gabungan dari berbagai komunitas di Yogyakarta. Mereka terdiri atas komunitas pesepeda, pejalan kaki dan street art Yogyakarta. Mereka membersihkan jalan-jalan protokol Yogya ini dari sampah vitual baik rontek, spanduk hingga iklan-iklan liar disepanjang jalan tersebut. "Kita ingin melihat wajah Kota Yogya ini bersih dan sejuk tidak dikotori oleh pemandatangan sampah-sampah visual," terang Koordinator aksi Yoan Fallon, Ahad (10/2).
Selain mencabuti dan menurunkan puluhan rontek, spanduk dan flyer di sepanjang jalan tersebut mereka juga melakukan pengecatan berbagai titik seperti Jembatan Kewek yang memampang iklan layanan komunikasi seluler. Mereka juga membuat ruang tunggu jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman dan mengecat rambu jalur difabel di sepanjang Jalan Pangeran Mangkubumi.
Menurut Yoan, pengecatan Jembatan Kewek dengan warna putih menurutnya dilakukan karena iklan di kawasan tersebut melanggar aturan. Menurut Perda Nomor 8 tahun 1998 tentang izin reklame, menurutnya tidak ada jenis reklame berbentuk mural. "Jelas iklan di Jembatan Kleringan barat dan di tembok bantaran Sungai Code sudah melanggar aturan tersebut. Pemutihan jembatan ini merupakan statement penolakan masyarakat atas ruang publik yang dikomersilkan," katanya.