REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pelat merah PT Sarinah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 74 miliar. Dana tersebut diperoleh dari pinjaman bank dan kas internal.
Direktur Utama PT Sarinah Mira Amahorseya mengatakan belanja modal akan digunakan untuk mengembangkan usaha perseroan, termasuk penambahan gerai. "Kami ingin memperkuat portofolio yang sudah dicapai," ujar Mira saat ditemui di sela acara indipreneur Fest 2013 di gedung Sarinah Jakarta, Senin (11/2).
Perseroan telah memiliki enam gerai di lima kota di Indonesia. Gerai tersebut berdiri di Jakarta, yakni di kawasan Thamrin dan Pejaten Village Mall. Selain di Jakarta, perseroan memiliki gerai di Bali, Malang, Yogyakarta, dan Semarang. Dari seluruh gerai yang ada, gerai di Thamrin memberikan kontribusi pendapatan paling tinggi, yakni 90 persen, kata Mira.
Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini menjadi 17 persen. Sedangkan laba ditargetkan naik 19 persen. Sepanjang 2012 Mira mengungkapkan perseroan telah memperoleh laba sebesar Rp 23 miliar dengan omset sekitar Rp 500 miliar. Sektor ritel mendominasi pencapaian pendapatan, yaitu di atas 50 persen. Sisanya diperoleh dari sektor perdagangan ekspor-impor dan properti.
Ketika ditanya terkait rencana perseroan untuk melakukan initial public offering (IPO) Mira mengungkapkan hal tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya perseroan masih harus melakukan profitisasi perseroan. Perseroan masih harus membuat Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan menunjuk underwriter untuk IPO.