Senin 11 Feb 2013 20:45 WIB

Pemberontak Serang Pasukan Pemerintah di Gao Mali

Rep: Hannan Putra/ Red: Djibril Muhammad
Sepeda motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Mali, tergeletak di pos penjagaan di Gao.
Foto: REUTERS
Sepeda motor yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Mali, tergeletak di pos penjagaan di Gao.

REPUBLIKA.CO.ID, MALI -- Serangkaian serangan bom bunuh diri yang terus dilancarkan pasukan pemberontak Mali melawan pasukan Prancis mencapai puncaknya Ahad (10/1) kemarin. Pada hari itu, pemberontak Mali menyerang kota Gao yang merupakan kota terbesar di wilayah utara Mali. 

Pasukan pemberontak Mali yang tergabung dalam Gerakan Kesatuan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO) secara bergerilya dan berskala besar menghadang pasukan pemerintah Mali di jalanan pusat kota Gao. 

Pasukan pemerintah Mali yang menjadi sekutu dari pasukan Prancis tersebut membalasnya dengan tembakan, hingga pertempuran pun tak dapat terhindarkan. Baku tembak pun pecah di sekitar kantor gubernur dan markas kepolisian Gao.

Puluhan peluru keluar dari AK-47 dan senapan mesin kaliber 14,5 milimeter yang ditembakkan kedua belah pihak. Tak hanya itu, roket peluncur granat (RPG) dan senapan mesin berat terus memuntahkan pelurunya hingga sore hari. Baku tembak berhenti ketika listrik dipadamkan saat malam tiba.