Rabu 13 Feb 2013 18:13 WIB

Pertagas Bidik Akuisisi di Luar Negeri

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Badan pengawas Pertamina mengecek jaringan pipa gas milik Pertamina Gas
Foto: Indomigas
Badan pengawas Pertamina mengecek jaringan pipa gas milik Pertamina Gas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Gas  (Pertagas) mengkaji akuisisi infrastruktur gas di luar negeri. Anak usaha Pertamina ini mempelajari kemungkinan  membeli saham pipa atau pabrik LPG di Papua Nugini dan Korea.

Hal ini ditegaskan Presiden Direktur Pertagas Gunung Sardjono Hadi. "Meski memprioritaskan dalam negeri tidak tertutup kemungkinan akuisisi overseas dilakukan," katanya pada wartawan, Rabu (13/2).

Ia menuturkan pembelian ini bisa dilakukan dengan mengintegrasikan rencana PT Pertamina mengakuisisi blok. Pasalnya, keinginan mengakuisisi pipa misalnya, tak bisa jalan sendirian.

Nantinya, Pertagas bisa membangun pipa untuk menyalurkan gas yang dihasilkan. "Namun prosesnya masih harus kita sampaikan ke persero," ujarnya. 

Untuk akuisisi inipun, ia masih enggan menuturkan berapa dana yang dianggarkan. Pastinya di 2013 ini, perusahaan akan mengeluarkan dana hingga 366,47 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,41 triliun. "Jadi anggaran dinamis saja. Kalau ada peluang, bisa pengalihan dana," katanya.

Dari data perseroan dana investasi bakal dipakai beberapa proyek. Seperti pembangunan pipa Arun-Belawan sebesar Rp 2,3 triliun, Gresik dan Semarang (Rp 293 miliar) serta mini LNG di Timur Indonesia (Rp 252 miliar). Lalu proyek NBD Rp 214 miliar dan Simenggaris Bunyu Rp 205 miliar.

Sementara itu, Pertagas mengaku akan bergabung dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Medco PT Medco E&P Malaka untuk melakukan proyek pengembangan blok migas Blok A, Aceh Timur. "MOU 2015 nanti," katanya.

Kerja sama dilakukan mengingat lokasi Blok A yang berdekatan dengan tempat pembangunan pipa. Namun kedua pihak belum memastikan apakah akan menjadi pembeli gas atau malah pengantar gas (transporter).

"Bila menjadi pembeli gas bisa dibawa ke Medan," tegasnya. Usulan kerja sama tengah disiapkan untuk dilaporkan ke pemerintah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement