REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pemain muda AC Milan M'Baye Niang mengungkapkan kunci permainan apiknya akhir-akhir ini di skuat I Rossoneri. Ia menyebut wakil presiden Milan Adriano Galliani sebagai sosok di balik performa bagusnya.
Niang dibeli dengan harga miring musim panas lalu dari klub Prancis, Caen. Baru dalam hitungan hari bergabung di San Siro, ia langsung membuat headline saat diusir dari timnas U-21 Prancis gara-gara menyelinap keluar dari kamp latihan di Paris untuk mengikuti pesta.
Namun beberapa bulan kemudian ia berhasil menembus skuat inti Milan dan membuat bintang Brasil Robinho menjadi cadangan.
"Saya memperoleh banyak kesempatan bermain, namun saya bukan pilihan pertama. Saya harus bekerja keras tiap hari karena Robinho lebih baik dari saya dan saya harus berjuang memperebutkan tempat," kata pemain yang berusia 18 tahun itu.
"Di Prancis, mental (bermain) berbeda dengan di Italia. Di sini anda harus memiliki kebiasaan profesional. Saya diminta untuk fokus hanya untuk sepak bola dan lebih berhati-hati terhadap tiap aspek kehidupan saya," kata Niang.
"Misalnya, di Italia mereka sangat ketat terkait aturan diet, yang dianggap fundamental untuk menghindari cedera. Galliani marah kepada saya setelah sejumlah insiden yang terjadi. Ia membuat saya paham bahwa saya harus berubah," katanya.
"Milan adalah peluang besar saya dan saya tidak akan membuang-buangnya karena klub malam, mobil, dan pengalihan-pengalihan lain. Saya harus memanfaatkan kesempatan ini untuk menjadi pemain penting untuk Milan," tambah pemain yang pernah ditangkap polisi Milan gara-gara berkendara tanpa SIM itu.
Meskipun diwarnai sejumlah perilaku kontroversial di luar lapangan, Niang telah membuat sejarah untuk Milan. Ia menjadi pencetak gol termuda Milan sepanjang sejarah saat mencetak gol ke gawang Reggina di Coppa Italia Desember lalu dengan usia 17 tahun 350 hari.