REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Airlangga Pribadi menilai Ketua DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla yang selama ini dikenal sebagai tokoh gerakan liberal dan demokrasi, telah mencederai dirinya sendiri.
Airlangga Pribadi menyatakan hal itu ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (16/2), menanggapi pernyataan Ulil Abshar Abdalla mengenai persoalan yang dihadapi Partai Demokrat.
Sebelumnya, Ulil Abshar bersama sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat meminta agar Ketua Umum Anas Urbaningrum mengundurkan diri dari jabatannya.
"Menjadi aneh ketika Ulil Abshar yang selama ini dikenal sebagai representasi politik liberal dan demokratis, tapi malah dukung politik dinasti," katanya.
Menurut dia, pernyataan Ulil Abshar itu menunjukkan dia telah menciderai dirinya, dan reputasinya sebagai tokoh gerakan liberal dan demokrasi. Airlangga juga meyakini langkah Ulil Abshar ini akan memancing respons masyarakat sipil.
Menurut Airlangga, selama ini tekanan terhadap Anas Urbaningrum karena ada faksi yang enggan Partai Demokrat berkembang menjadi partai modern.
"Jadi, dalam konteks ini Ulil Abshar sudah tidak lagi menjadi representasi intelektual independen, tetapi berada dalam salah satu faksi di internal Partai Demokrat," katanya.
Airlangga menilai Ulil Abshar sudah mengambil posisi politik dengan mendukung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga pendiri partai tersebut.