REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Klub kebanggaan masyarakat di Tanah Papua, Persipura Jayapura, menyatakan dalam membutuhkan dana sekitar Rp 20 miliar untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL). Dana yang cukup besar itu dibutuhkan untuk membiayai berbagai kegiatan selama turnamen berlangsung.
Hal yang cukup berat karena saat ini Persipura sudah tidak lagi tergantung pada dana dari APBD. "Untuk membiayai kegiatan selama turnamen, Persipura menggandalkan bantuan dari berbagai sponsor antara lain PT Freeport, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Papua, PT Basowa dan beberapa sponsor lainnya," kata Manajer Persipura Rudi Maswi kepada wartawan di Jayapura, Ahad (17/2)
Rudi mengatakan, PT Freeport dalam musim pertandingan kali ini mengalokasikan dana sebesar Rp 8,5 miliar atau naik dari sebelumnya sekitar Rp 7 miliar. Sedangkan BPD Papua, sesuai hasil penandatanganan kerja sama (MOU) yang baru ditandatangani telah mengalokasikan dana sebesar RP 3 miliar.
Adanya bantuan dari berbagai pihak tersebut membuat tim kebanggan masyarakat Papua aman mengarungi kompetisi ISL kali ini. Terkait komposisi pemain, kata dia, manajemen sudah merasa cukup dan saat ini anak-anak asuhan Jackson Tiago cukup solid. "Kami akan berupaya bermain sebaik mungkin dalam kompetisi kali ini," kata Rudi.