Ahad 17 Feb 2013 14:08 WIB

Max Bantah Tak Dengarkan Aspirasi DPC

Rep: Esthi Maharani/ Red: A.Syalaby Ichsan
Max Sopacua
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Max Sopacua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Tinggi Partai Demokrat bantah tak dengarkan aspirasi Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat soal kewajiban penandatanganan pakta integritas.

Wakil Ketua Umum yang juga anggota majelis tinggi Max Sopacua mengungkapkan, tidak ada perbedaan pandangan yang berarti atas kebijakan yang diambil oleh petinggi partai.

"Saya kira itu kan yang berkembang di masyarakat. Sampai saat ini kita sudah lihat itu tidak akan terjadi," katanya, Ahad (17/2). 

Beberapa waktu lalu, majelis tinggi mengeluarkan kebijakan dalam bentuk pakta integritas yang harus ditandatangani seluruh pimpinan partai. 

Ia menegaskan, jajaran partai harus memiliki pola pikir yang sama, tidak individual apalagi terkotak-kotak. "Semua harus berpikir bahwa kehormatan Partai Demokrat adalah segala-galanya untuk diperjuangkan kembali," katanya. 

Hal senada juga dikatakan Marzuki Alie. Ia yakin, kalaupun ada satu atau dua orang yang tak sepakat, ke depan mereka akan sepakat dengan kebijakan tersebut.

Sampai saat ini, tutur Marzuki, hampir semua DPC sudah menandatangani pakta integritas. "Datanya ada di pak Jero Wacik," katanya. Ia menekankan kondisi partai sedang diserang dari luar. Karena itu perlu konsolidasi internal dan pemahaman bersama. 

"Pemahaman itu harus dimengerti. Buka justru kita pecah belah. Bukan saling menyingkirkan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement