Senin 18 Feb 2013 21:54 WIB

Polisi Menolak Dibilang Dalang Kericuhan di Cafe Tee Box

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Djibril Muhammad
polisi/ilustrasi
Foto: westpapua
polisi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian membantah adanya keributan akibat perilaku polisi yang terkesan agresif di café tee box yang terjadi Ahad (18/2). Menurut kepolisian, justru kehadiran polisi di lokasi ialah untuk meredam kericuhan yang sudah terjadi di lokasi.

Polres Metro Jakarta Selatan mengatakan, acara peluncuran buku berjudul 'Negeri Pelangi' ini menyedot ratusan pengunjung ke dalam café tersebut. Selain para pecinta buku, acara ini juga dipenuhi dengan para penggemar musik. 

Menurut polisi, acara ini memang diisi dengan hiburan dari sejumlah musisi musik reggae. "Ada 300-an penonton yang memadati gedung café, akibatnya terjadi desak-desakan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Hermawan di Jakarta, Senin (18/2).

Namun seiring malam yang semakin larut dan pengunjung kian membludak massa berubah tidak terkendali. Untuk itulah aparat yang datang ke lokasi justru berniat menertibkan massa dalam peluncuran buku tersebut.

"Suasana di dalam penuh sesak dengan penonton, terjadi gesek-gesekan antar pengunjung yang berujung pada kericuhan. Petugas yang sedang piket segera melakukan penertiban," kata dia menambahkan.

Dia melanjutkan, tidak ingin kondisi tersebut melebar, polisi terpaksa melakukan penertiban. Dengan tembakan gas air mata, suasana kembali dapat dicairkan sebelum kericuhan massa yang berdesakan terus meluas. "Kini kami akan minta informasi dari panitia untuk keterangan lebih lanjut," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement