REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh sepak bola Indonesia kini perlahan mulai menemukan jalan keluar. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) akhirnya menandatangani kesepakatan terkait penyelesaian kisruh sepak bola Indonesia pada Senin (18/2) malam di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta.
Kesepakatan tersebut ditanda tangani langsung oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin dan Ketua Umum KPSI La Nyalla Mattalitti. Kesepakatan tersebut memuat empat poin penyelesaian kisruh sepak bola diantaranya penyatuan liga, revisi statuta PSSI, pengembalian empat exco, dan penyelenggaraan kongres berdasarkan nota kesepahaman tertanggal 7 Juni 2012 berkaitan dengan delegasi pada kongres berdasarkan data kongres Solo Juli 2011.
Dalam kesempatan itu, KPSI-PSSI akhirnya sepakat untuk mengadakan kongres biasa. ''Pada pertemuan dengan pemerintah, PSSI sepakat untuk menggelar kongres di Jakarta pada 17 Maret 2013,'' kata Menpora Roy Suryo usai bertemu dengan perwakilan PSSI dan KPSI di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (18/2) malam. Adapun agenda kongres, kata Roy, tidak akan keluar dari beberapa poin di atas.
Terkait verifikasi voters Solo, Roy telah menunjuk satu badan yang diketuai Rita Subowo dan ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Pihaknya juga akan melibatkan perwakilan PSSI dan KPSI. ''Verifikasi voters Solo akan dilakukan 20 Februari oleh suatu badan dan akan menentukan langkah-langkah selanjutnya,'' ungkap Roy.
Terkait peluang terulangnya pencabutan MoU seperti yang pernah dilakukan PSSI, Roy tetap berpikir positif. ''Kami jangan pransangka dulu. Jangan melihat yang sudah-sudah, berprasangka positif sajalah,'' ujarnya.