Rabu 20 Feb 2013 07:38 WIB

Yogya Hidupkan Kembali China Town Ketandan

Rep: Yulianingsih/ Red: Dewi Mardiani
Kue Keranjang
Foto: infojajan.com
Kue Keranjang

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta dan DIY berniat menghidupkan kembali kejayaan masyarakat Cina melalui pembukaan China Town di wilayah Ketandan.

Pembukaan kembali perkampungan Cina ini akan ditandai dengan peresmian gapura penanda masuk perkampungan ini oleh Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rabu (20/2) sore ini. Gelaran tersebut sebagai rangkaian Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) 2013 yang berlangsung pada 17-24 Februari.

Menurut Ketua Umum PBTY, Tri Kirana Haryadi, PBTY tahun ini masuk tahun ke delapan. "Zaman dahulu pedagang Cina di Yogya merupakan penyumbang pajak terbesar pada Kraton Yogyakarta, sehingga perkampungan Cina di Yogya dinamakan Ketandan, atau tanda dalam bahasa Jawa," jelasnya, Rabu.

Sementara itu, menurut Ketua Panitia PBTY 2013, Rusmin, PBTY kali ini cukup berbeda dari tahun sebelumnya. Selain peresmian gapura masuk Ketandan, PBTY juga akan dimeriahkan dengan festival dragon terpanjang se-Asia. "Selain itu juga akan menghadirkan tumpeng setinggi 2,56 meter lebih yang isinya kue kranjang," terangnya.

Tumpeng raksasa kue kranjang ini menurutnya merupakan simbol akulturasi budaya Jawa dalam hal ini Kraton Yogyakarta berupa tumpeng dan budaya Cina yaitu kue kranjang. Kue kranjang yang menyusun tumpeng ini jumlahnya sebanyak 6.666 buah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement