REPUBLIKA.CO.ID, SOPHIA -- Perdana Menteri (PM) Bulgaria, Boyko Borissov mengundurkan diri setelah terjadi demonstrasi besar-besaran di negara tersebut. Demonstrasi digelar untuk memprotes kenaikan tarif listrik yang tinggi.
Borissov mengumumkan pengunduran diri Rabu (20/2). PressTV melaporkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Bulgaria mengatakan pada hari sebelumnya pendemo yang melawan kenaikan tarif listrik terjadi di 10 kota termasuk di ibu kota Sophia. Dalam demonstrasi di ibu kota itu, sedikitnya 25 pemotes ditahan dan puluhan lainnya terluka.
Dalam peristiwa tersebut, tiga mobil polisi dan sejumlah kendaraan rusak. Pendemo dan polisi bentrok. Pada Selasa lalu, Perdana Menteri Bulgaria mengatakan tarif listrik bisa dipotong delapan persen. Dia juga memutuskan untuk memecat wakil perdana menteri dan menteri keuangan, Simeon Djankov.
Demontrasi mulai terjadi 10 hari lalu dan berlanjut di seluruh wilayah sejak itu. Sebagai negara anggota Uni Eropa termiskin, Bulgaria mengalokasikan sejumlah besar pendapatan bulanan untuk tarif listrik terutama di musim dingin.